Pemulihan Ekonomi UMKM Lombok Utara

Kondisi Pandemi ini bahkan menyebabkan 70 persen dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 20 persen. Hanya 5 persen UMKM yang mengalami peningkatan omzet, karena produk yang diolah ataupun barang dan jasa yang di produksi yakni sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dalam kondisi saat ini, menunjukkan ekonomi masyarakat sudah sangat lemah. Sebagian dari pengusaha kecil terpaksa harus berhenti berjualan karena modal yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, ada juga sebagian dari pengusaha tersebut melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan kondisi usahanya seperti melakukan upaya dengan cara efisiensi menurunkan produksi barang/jasa, mengurangi jam kerja dan jumlah karyawan dan saluran penjualan/pemasaran. Tapi ada juga sebagian dari UMKM yang mengambil langkah sebaliknya, yaitu dengan cara menambah saluran pemasaran sebagai bagian strategi untuk mempertahankan usaha.

Berdasarkan hasil survey tersebut dapat terlihat omzet UMKM di Desa Pemenang Barat dan Desa Malaka mengalami penurunan yang sangat drastis. Karena semenjak pandemi covid-19 menyerang negara indonesia mengakibatkan wisatwan yang datang ke indonesia khususnya daerah Lombok Utara menjadi merosot, sektor-sektor yang mendukung pariwisata yaitu seperti tempat wisata (tiga gili), hotel, tempat penginapan, hingga pengusaha keci dan menengah juga ikut terdampak akibat pandemi covid-19.

Turunnya wisatawan asing tentu berpengaruh terhadap Keuntungan UMKM yang awalnya 90 persen meningkat, namun menurun 60 persen dan mengancam kelangsungan usaha atau bisnis. Selama covid-19, banyak pelaku usaha mengeluh tentang pendapatan yang tidak sesuai dengan modal usaha yang dikeluarkan, lebih banyak rugi daripada keuntungan yang didapatkan, karena sepinya pembeli selama pandemi covid-19.

author avatar
adyardiansah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *