Oleh: Ernida Sri Wardani (Mahasiswa Unram)
Biuus.com – Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi dunia ketika munculnya wabah Covid-19, dimana awal mula virus ini hanya muncul secara lokal di kota Wuhan China, lalu merebak ke seluruh penjuru negara salah satunya, negara Indonesia.
Dampak dari virus ini bukan hanya menyerang kesehatan, manufaktur, namun juga merusak sistem perekonomian dunia, nasional, terutama sektor Usaha Mikro, dan Menengah (UMKM).
Dampak pandemi covid-19 bagi sektor UMKM tentu sangat berpengaruh,, terutama pada kondisi perekonomian di Indonesia, dimana kontribusi UMKM terhadap perekonomian indonesia sangat besar dalam berbagai bidang antara lain yakni jumlah unit usaha, kontribusi pada jumlah tenaga kerja, Produk Domestik Bruto (PDB), kontribusi terhadap ekspor, dan kontribusi terhadap investasi.
Dari dampak yang ditimbulkan pandemi covid-19, adanya upaya pemulihan oleh KONSEPSI NTB yaitu dalam salah satu program kerja Siap Siaga, dalam program tersebut KONSEPSI melakukan kerjasama dengan Lembaga Sosial Masyaraka (LSM) lainya, yakni Mitra Samya.
Dimana dalam program kerja yang di adakan, adanya kegiatan survei terhadap pelaku usaha berbasis potensi pedesaan di dua desa yakni, desa Pemenang Barat dan desa Malaka, kecamatan Pemenang Barat, kabupaten Lombok Utara.
Survei yang dilakukan di dua desa tersebut di karenakan beberapa faktor, salah satunya yakni karena desa pemenang barat dan desa malaka merupakan desa wisata, selain itu target pasar penjualan barang ataupun jasa yang di produksi oleh sektor UMKM yaitu kepada wisatawan asing (turis). Sehingga dari adanya survei ini dapat terlihat bagimana perkembangan UMKM sebelum covid-19 dan setelah covid-19.
Dan berdasarkan data survei baseline usaha rintisan berbasis potensi pedesaan yang dilakukan terhadap 50 pelaku UMKM di Desa Pemenang Barat dan 50 pelaku UMKM di Desa Malaka, yang dimana mayoritas UMKM sebesar 90 persen merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya 5 persen yang mengalami pertumbuhan positif.
