Tari Seka Timika Papua : Bentuk Rasa Syukur dari Sang Pencipta

Seni dan budaya yang beragam menjadi penghias di pulau terbeser ke dua di Indonesia, terletak di bagian timur Indonesia yang menyimpan kehindahan alam yang mempesona, adat dan budaya yang melekat dengan aktivitas keseharian masyarakat di pulau Papua.

Budaya menciptakan karya seni yang turun temurun mulai dari nenek buyut masyarakat, termasuk seni tari yang tidak terlepas dari kebiasaan dan aktivitas warga Papua. Tari juga menjadi identitas masyarakat itu sendiri.

Tari Seka adalah salah satu tarian adat masyarakat di bagian selatan Papua, meliputi daerah Timika, Fakfak dan Kaimana. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi masyarakat atas rasa syukur yang diberikan Tuhan sang pencipta.

Khususnya di Kabupaten Mimika, terdapat dua suku asli yaitu suku Amunge dan Komoro. Suku Komoro berada di kawasan pesisir, dan Suku Amunge mendiami kawasan pegunungan. Selain itu, terdapat 5 suku kekerabatan yaitu suku Moni, Dani, Nduga, Damal dan Lanny.

Tarian Seka ini pada awalnya mewarnai warga pesisir sebagai bentuk rasa sukur dikala panen melimpah, selain itu tarian ini juga digunakan untuk prosesi adat pernikahan. Seperti menghantarkan gadis kepada mempelai laki-laki sebelum prosesi pernikahan. Tetapi, seiring perkembangan jaman, fungsi tarian ini juga sebagai tarian pergaulan pemuda dan penyambutan tamu di tanah Papua.

Suku Napiti dan Miere di Kaimana menggunakan tari seka dalam aktivitas sehari-hari, hampir sama dengan masyarakat Timika yang menghidupkan irama berbudaya melalui media tari Seka. Namun di Suku Komoro tarian ini menjadi lambing semangat ketika menjelang perang pada waktu lampau.

Selain tari seka, Pulau Papua memiliki banyak tarian yang mempersatukan masyarakat, serta adat istiadat seperti tari perang, tari melaut, tari tokok sagu, dan berbagai jenis tarian di pulau cendrawasih.

Tarian Seka terlihat begitu mudah dan simple, tetapi ketika anda coba pertama kali pasti agak terasa sulit untuk mengikuti musik yang ada. Gerakan sederhana tangan dengan paduan kaki dan lengan yang seirama dengan gerakan seka.

Tarian Seka Timika akan lebih seru ketika dilakukan bersama, atau secara massal lebih menantang. 

Tantangan masyarakat adalah mempertahankan tradisi  tari seka yang turun temurun dari nenek moyang, agar tetap dikenal olah generasi muda sampai ke manca negara.

author avatar
Mahardika Arya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *