Menurut Menpora Zainudin Amali, pasti banyak pihak yang berkeinginan untuk mempublikasikan karya-karyanya di dalam JOPI tapi menekankan bahwa kualitas dan pengelolaan harus diperhatikan untuk menjaga kepercayaan publik khususnya stakeholder olahraga makin hari makin meningkat.
“Sebab, ruang terbatas yang disiapkan JOPI tidak mungkin bisa menampung seluruh karya ilmiah di bidang olahraga. Maka ukuran yang paling objektif dan itu bisa menjadi panduan dan pegangan buat berbagai pihak adalah mengedepankan kualitas,” ucapnya.
Menpora Zainudin Amali memastikan pihaknya di Kemenpora berkomitmen memberikan fasilitas terhadap kelangsungan dari JOPI termasuk dari sisi anggaran setiap tahunnya.
“Kalau ini memang benar-benar menjadi kebutuhan dan kualitasnya terjaga, maka komitmen kami akan mengalokasikan anggaran secara kontinyu dan konsisten untuk terbitnya JOPI ini,” ujarnya.
Baca juga : Menpora Amali Beri Penghargaan Satya Lancana Dharma Olahraga
“Saya berharap JOPI ini semangatnya akan konstan dan konsisten secara terus-menerus, bukan hanya di awal pendiriannya tetapi akan akan terjaga terus,” lanjutnya.
Menpora Zainudin Amali berharap JOPI ini akan menfokuskan olahraga pendidikan, karena olahraga pendidikan menjadi pilar utama dan tertuang di dalam Perpres 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Olahraga pendidikan menurut saya menjadi pilar utamanya karena dari olahraga pendidikan lah kita bisa mendapatkan bibit-bibit dan olahraga prestasi,” harapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta dalam laporannya mengatakan bahwa JOPI ini akan terbit dua tahun sekali. Dan telah terbit perdana pada akhir tahun 2020 lalu.
“Tentu akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dengan edisi rutin minimal dua kali dalam satu tahun,” jelasnya.
