Menparekraf Sandiaga meminta stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif untuk segera melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi.
“Karena kita ingin, MotoGP ini dapat berdampak pada masyarakat setempat. Tadi pagi saya berkeliling dan menemukan beberapa catatan seperti penerangan dan air yang kita akan koordinasikan dengan ITDC, dari sisi teknis sudah ditangani oleh tim yang sudah berpengalaman untuk menangani balap tingkat internasional. Untuk fasilitasnya juga sudah kita inspeksi bahwa fasilitas yang ada di sini (Sirkuit Mandalika) juga sudah berstandar internasional,” ungkapnya.
Menparekraf Sandiaga juga mengajak masyarakat dan komunitas pecinta anjing atau K9 lovers atau animal lovers untuk ikut dengan pemerintah setempat membantu mencari solusi terhadap keberadaan anjing-anjing liar yang ada di sekitar kawasan.
Baca juga : Bulan K3 Nasional, Menaker: Generasi Z Harus Melek K3 di Era Digitalisasi
“Karena ada beberapa anjing yang tertabrak dan dikhawatirkan terjadi kecelakaan dan berakibat fatal bagi para pengemudi jika mencoba menghindari anjing-anjing ini. Kita ingin MotoGP ini berjalan sukses dan masalah sekecil apapun dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana,” katanya.
Perhelatan MotoGP Indonesia 2022 diprediksi akan dihadiri oleh 100 ribu pengunjung dari dalam atau luar negeri. Terkait akomodasi, pihaknya akan memastikan terlebih dulu jumlah penonton yang sudah terverifikasi untuk disesuaikan dengan tingkat ketersediaan kamar yang ada.
“Nanti sebagai alternatifnya bisa diarahkan ke homestay, cabin atau glamping, hingga cruise dan juga keterlibatan masyarakat setempat. Selain itu ada juga penerbangan shuttle dari Bali atau Surabaya, Banyuwangi, yang bisa dijadikan alternatif,” ujarnya.
“Ini berita baik dan tantangan bagi kita untuk mempersiapkan akomodasinya. Intinya perhelatan MotoGP ini dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat NTB khususnya,” ungkap Sandiaga.
Sumber : kemenparekraf.go.id