Oleh: Annas Fitrah Akbar
Pemerhati Pendidikan , Ketua Umum Biuus Indonesia
Pemuda di desa sampai pelosok saat ini tidak membutuhkan uang, karena uang atau materi untuk pemuda akan menjadikan pemuda yang konsumtif dan tidak efektif nutuk pemberdayaan pemuda.
Belajar dari pengalaman, di masyarakat desa atau keseharian di lapangan terjadi hal seperti materi atau modal yang diberikan donatur swasta atau pemerintah tidak maksimal. Ini terjadi karena beberapa hal seperti pemuda yang diberikan belum memiliki keterampilan yang sesuai dengan alat atau bantuan yang diberikan, kurangya akses informasi yang didapatkan, dan tidak ada fasilitas yang bisa digunakan.
Permasalahan di atas merupakan gambaran yang menjadi permasalahan di desa dan pelosok lainnya, sehingga perlunya ilmu terkait keterampilan yang mampu meningkatkan kreativitas pemuda.
Contoh kecil seperti, si-A diberikan bantuan kompresor atau mesin cukur, tanpa melihat keterampilan yang dikuasai. ini akan menyebabkan alat yang diberikan tidak terpakai bahkan dijual oleh si-A.
Selain itu, analisis tempat yang tersedia di daerah dari masyarakat, tentunya penting untuk pengembangan usaha yang ada. dengan cara bekerjasama antar pemuda atau masyarakat tentunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Menjadi perhatian kita semua adalah bagaimana pemerintah dan swasta mampu memberikan tahapan yang tepat, seperti tahap penyadaran, pemberdayaan dan bagian pengembangan dengan permodalan yang tepat sasaran.
Penyadaran yang dimaksud adalah bagaimana pemuda memiliki pola fikir yang mampu mendorong pemuda untuk berani berwirausaha, memiliki mimpi besar, dan memiliki tujuan hidup.
Pemberdayaan yang dimaksud adalah bagaimana pemuda diberikan stimulus berupa pelatihan yang sesuai dengan potensi pemuda dan daerah yang menjadi tolak ukur untuk tahapan pengembangan selanjutnya.
Pengembangan diberikan setelah pemudah telah sadar, dan memiliki semangat berwirausaha sesuai keterampilan dan kemauan yang ada. Memberikan permodalan alat yang bermanfaat, tepat sesuai keterampilan yang diminati.
Membangun pemuda tidak harus diberikan bantuan berupa uang atau alat yang tidak tepat sasaran, yang terpenting adalah pelatihan yang berkelanjutan dan tepat sasaran, serta kreativitas yang dimiliki dan diminati sesuai perkembangan jaman.
Semoga muncul ribuan Pemuda Sukses di Indonesia dengan bekerjasama di setiap sudut negeri untuk menuju Indonesia yang mandiri dan berdayasaing.