Jakarta: Judoka Maryam March Maharani menjadi wakil Indonesia dalam gelaran Olimpiade 2024 Paris. Kehadiran Maharani di panggung Olimpiade tahun ini mengobati rindu penggemar cabang olahraga tersebut.
Rani, sapaan akrabnya menjadi atlet Indonesia pertama yang mampu mentas di kompetisi olahraga terkemuka di dunia sejak judo absen selama 12 tahun terakhir. Judo Indonesia terakhir kali ikut berpartisipasi saat Olimpiade 2012.
Wanita 24 tahun tersebut turun di kelas 52 kg. Rani mendapatkan tiket Olimpiade tahun ini lewat jalur kualifikasi Kontinental Asia dengan peringkat keenam. Tentu ini adalah prestasi terbaiknya selama berkarier.
Perjuangan Rani untuk manggung di Olimpiade Paris tidak mudah. Dia secara bertahap harus mampu mengumpulkan poin demi poin. Semua kejuaraan dia ikuti. Bahkan harus kehilangan momen waktu berharga dengan keluarga di rumah.
“Cukup panjang untuk bisa tampil di Olimpiade kali ini. Jujur sangat berat dan susah. Harus mengumpulkan poin sebanyak mungkin untuk bisa lolos melalui kejuaraan-kejuaraan yang ada. Perjuangan yang luar biasa sampai di titik ini dan tidak menyangka bisa sampai Olimpiade,” kata Rani saat berbincang usai kepulangannya dari Paris di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (30/7).
Rani merupakan atlet judo kelahiran Jakarta, 8 Maret 2000. Selama berkarier, dia punya catatan prestasi yang mengesankan. Menjadi runner-up di kejuaraan Hong Kong Asian Open 2024. Lalu peringkat ketiga di Waresaw European Open 2024. Sedangkan level nasional, dia berhasil meraih medali emas saat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua.
Jauh sebelum itu, Rani ternyata mendalami judo saat berusia 12 tahun. Dia berlatih di klub judo lokal di Jakarta. Dedikasi tinggi dan bakat luar biasanya itu membuat dirinya cepat dikenal di kalangan komunitas judo.
“Kenal olahraga judo itu ya di dekat rumah. Awalnya ikut-ikut saja, bahkan tadinya itu adik lebih dulu. Terus saya fokus lebih dalam hingga akhirnya masuk PPOP Ragunan. Setelahnya masuk ke Pelatnas dan keluarga mendukung. Disitu berproses dan rutin ikut berbagai kejuaraan,” jelas Rani.
Kini, Rani menatap kedepan usai gagal di Olimpiade 2024 Paris. Dia takluk dari wakil Kosovo, Distria Krasniqi di babak 16 besar. Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat setelah bertemu dengan banyak judoka hebat dari berbagai negara.
“Persaingan di Olimpiade itu sangat kuat. Tentu banyak evaluasi yang harus dilakukan. Utamanya adalah mental dan teknik. Pengalaman juga penting karena ini adalah kejuaraan yang besar. Harus berjuang lebih keras lagi dan berlatih maksimal,” pungkasnya.