Dengan demikian, apabila ada cabang-cabang olahraga yang pada awal ini sudah masuk dalam cabor unggulan DBON, namun tidak bisa meraih prestasi sesuai target pemerintah maka akan digantikan cabang olahraga lain yang memiliki prestasi di tingkat internasional.
“Bagi olahraga Judo tidak usah berkecil hati, tetap ada kesempatan karena kita berlakukan sistem promosi degradasi. Bagi cabor-cabor yang di awal sudah masuk di dalam DBON tetapi dia tidak bisa menunjukkan prestasinya atau dia stagnasi kita persilahkan keluar dari area itu. Kita akan gantikan dengan cabang-cabang olahraga yang berada di luar sementara ini,” tukasnya.
Baca juga : Menpora Zainudin Amali Berharap ke PB PJSI Saat Resmi Dilantik
Terlebih, Judo sendiri adalah salah satu vabang olahraga wajib yang dipertandingkan di Olimpiade. Dengan begitu, diharapkan PJSI terus melakukan persiapan dan pembinaan atlet-atlet untuk meraih prestasi.
“Peluangnya besar, tinggal bagaimana Judo mempersiapkan diri, menunjukkan prestasi. Paling tidak lolos kualifikasi, kalau lolos kualifikasi untuk masuk olimpiade sudah pasti akan difasilitasi oleh negara, tidak mungkin dibiarkan. Walaupun itu tidak masuk di dalam cabang olahraga unggulan sekarang ini, tetapi Judo bisa menembus kualifikasi sudah pasti harus berangkat dan maka pada saat itulah pasti akan mendapatkan fasilitas dari negara,” paparnya.
Sebelumnya, Maruli Simanjuntak secara resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Umum PJSI periode 2021-2026 oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman. Hadir dalam acara ini, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dan sejumlah stakeholder olahraga nasional.