Siapkan Generasi 4.0, Mahasiswa Kilo Gelar Seminar Pendidikan

DOMPU – Ikatan Mahasiswa Kilo (IMAKO) Mataram menggelar seminar pendidikan bertema Peran Peserta Didik dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, bertempat di Aula SMAN 2 Kilo, Minggu (4/7/19).

Acara ini menghadirkan dua pemateri dari Dosen Muda IKIP Mataram Muh. Rangga Wali, M. Pd, dan Ketua Majelis Adat dan Sakaka Dana Dompu Muhammad Redho Iradat, S. Gz. 

Peserta kegiatan nberasal dari berbagai kalangan, dihadiri kurang lebih 100 peserta dari berbagai kalangan mahasiswa dan pelajar dari SMAN 1 Kilo, SMAN 2 Kilo dan SMKN Kilo. 

“Seminar ini bertujuan untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang soluktif dan inovatif terkait dengan era digitalisasi semua aspek kehidupan manusia atau revolusi industri 4.0, ” kata Ketua IMAKOM Ardiansah, saat diwawancara.

Selain itu, ia menuturkan harapanya bahwa setelah diadakannya seminar ini, para peserta didik atau pelajar dari Kecamatan Kilo lebih uptodate dan siap menghadapi arus perubahan zaman yang sangat pesat serta serba canggih ini, “jelasnya.

Ia menyakini, dengan era revolusi industri 4.0 ini kaum millenial terutama pelajar-pelajar SMA dan SMK di Kilo dan Dompu pada umumnya akan mampu menyongsong dan membawa perubahan yang kedepannya. “Kilo akan lebih maju dan akan lebih dikenal dunia kedepannya, “cetusnya.

Muh. Rangga Wali, M. Pd dalam kesempatannya sebagai pemateri memaparkan generasi millenial sangat erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Generasi ke empat.

“Era revolusi ini menitik beratkan pola digitalisasi dan otomasi disemua aspek kehidupan manusia. Banyak pihak yang belum menyadari akan adanya perubahan tersebut terutama di kalangan pendidik, padahal semua itu adalah tantangan generasi muda atau generasi millenial saat ini, “bebernya. 

Sebagai seorang pendidik, Rangga menjelaskan kita harus memiliki tanggung jawab untuk membawa mereka bertahan dengan kehidupan yang akan datang dan mempersiapkan peserta didik kita dengan skill masa depan.

“Revolusi Industri 4.0 muncul dengan menekankan pembaharuan serba teknologi di antaranya lewat pola digital economy, kecerdasan buatan, big data atau data dalam skala besar , dan robotik atau pemakaian robot sebagai tenaga kerja, “jelasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Dosen Muda asal Desa Mbuju Kilo ini bercerita tentang pengalamannya menanyakan cita-cita kepada peserta didiknya, jawaban yang didapat sungguh di luar perkiraan. “Mereka menjawab ingin menjadi youtuber profesional, menjadi seorang gamer profesional, menjadi dropshiper online shop yang sukses dan profesi-profesi lain yang berkaitan dengan kemajuan teknologi saat ini, dimana profesi-profesi tersebut belum ada sewaktu ia seusia mereka, “ungkapnya. 

Sementara itu, Muhammad Redho Iradat dalam penjelasannya sebagai budayawan Dompu mengatakan melalui pendidikan pemuda pemudi Dompu, terutama pelajar-pelajar di bangku sekolah diharapkan mampu berfikir secara Global, selektif dan bertindak lokal.

“Meski digempur dengan kemajuan dan kecanggihan jaman, kita tetap melestarikan budaya dan mempertahankan kearifan lokal kita sebagai dou Dompu, “ucapnya. 

Saat ini lanjutnya, banyak pelajar menggunakan media informasi yang bukan pada tempatnya dan cenderung bernilai negatif. “Harusnya kita manfaat semua itu untuk hal-hal produktif dan menguntungkan untuk diri kita sendiri dan orang banyak, ” cetus pria yang juga dikenal sebagai aktivis budaya ini. 

Ditambahkannya bahwa, generasi milenial dituntut untuk berani bermimpi dan mempunyai berbagai rencana serta siap menghadapi momentum revolusi industri 4.0.  “Untuk itu seorang millenial di Dompu harus sadar dan menjadikan fenomena ini sebagai ladang yang produktif untuk membangun dan memajukan peradabannya, “tukasnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar