Jelajah Keindahan India | Cerita #2

Cerita & Photo Oleh : Jimmy Budiman

Sebelumnya….!!! Cerita #1

VARANASI.

Sungai Gangga di Varanasi, dengan segala hiruk pikuknya menurut saya adalah tempat terbaik selama di India, beberapa mencibir jorok namun bagi saya sungai Gangga di Varanasi adalah tempat terbaik untuk berburu foto. Saya sangat menyukai melihat mereka beribadah hingga proses kremasi, semua bergulir mulai matahari terbit hingga malam tiba. Belumlah lengkap mengunjungi tanah Hindustan bila belum mengunjungi Varanasi.

NEW DELHI.

Kami tiba di Delhi Railways Statuon pagi hari, dan kemudian menuju penginapan di daerah Nehru Place. Banyak tempat menarik di kota ini, ada India Gate, Qutub Minar dll, namun Jamma Masjid di Old Delhi adalah yang terbaik bagi saya, kuliner di tempat ini sangat lezat. Jika anda seorang muslim dan berniat beribadah di tempat ini, silahkan melangkah tanpa ragu ke dalam, saya sudah dua kali mengunjungi tempat ini dan tidak sekalipun membayar.

Kami menetap di Delhi sekitar 3 hari, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta seating class ke Haridwar, dan melanjutkan perjalanan dengan tuk tuk menuju Rishikesh.

HARIDWAR.

Perjalanan dari New Delhi dimulai pukul 3 sore, kami tiba kurang lebih pukul 8 malam, tak ada kereta langsung menuju Rishikesh, dari Haridwar inilah kami melanjutkan perjalanan dengan tuk tuk seharga 400 Rupee, jarak tempuh 45 menit.

RISHIKESH.

Sepertinya tempat ini adalah surga bagi penyuka Yoga dan Meditasi, tapi saya tidak melakukan keduanya, saya hanya ingin menginjakan kaki di tempat yang sama dengan The Beatles, 50 tahun yang lalu para personel The Beatles mengunjungi Chaurasi Kutia tuk bermeditasi, bagi saya Rishikesh adalah salah satu Holyland untuk Beatlemania, dan saya sudah menyelesaikan “ibadah” dengan sempurna

Jangan lupa untuk mengunjungi sungai Gangga di Rishikesh, airnya sangat bening dan bersih, saya sempat meminum beberapa teguk air sungai ini, tak ada sedikutpun masalah hingga hari ini.

HARIDWAR.

Kami bertolak dari Rishesh menuju Haridwar dengan menggunakan bus butut tanpa AC, harga yg dipatok untuk tiap penumpang sebesar 40 Rupee, lama perjalanan menuju Haridwar 1 jam.

JAMMU.

Berbekal tiket kereta sleeper class kami menuju Jammu, lama perjalanan sekitar 11 jam, tiba di Jammu pukul 5 subuh, tak ada yang kami lakukan selain menunggu pagi. Jika ingin menuju Srinagar silahkan menggunakan bus menuju General Bus Stand, dengan ongkos sebesar 10 Rupee. Dari tempat inilah kami menuju Srinagar, ada dua pilihan, bus seharga 400 Rupee berangkat pukul 7 malam atau Taxi (sejenis travel)seharga 800 Rupee berangkat pagi hari, atau bisa menyambung (estafet) dari Jammu menuju Banihal dan berakhir di Srinagar, awalnya kami sempat ingin mencoba secara estafet, namun akhirnya kami memilih Taxi.

SRINAGAR.

Jarak tempuh normal dari Jammu menuju Srinagar berkisar 7-8 jam, namun terkadang bisa juga mencapai 11-12 jam. Hampir rata rata orang Indonesia akan memilih jalur udara menuju Srinagar. Saya sudah dua kali mengunjungi Srinagar dan selalu menempuh jalur darat, memulai perjalanan dari hiruk pikuknya Jammu kemudian melewati jalur berkelok dan melihat barisan pegunungan Himalaya adalah suatu pengalaman yang sangat saya suka. Kami tiba di Dal Lake pukul 8 malam, kemudian menginap di House boat, dan esok harinya melanjutkan perjalanan ke Sonamarg.

Tiga hari kemudian kami meninggalkan Srinagar, silahkan menuju TRC, dari tempat tersebut terdapat bus milik pemerintah dan Taxi, harga bus dimulai 250 – 400 Rupee, sementara Taxi 500 Rupee.

JAMMU.

Dibandingkan perjalanan saat pergi, perjalanan pulang cukup cepat, hanya 7 jam, lereng pegunungan sempat longsor, ini sudah menjadi hal yang biasa disini, menegangkan namun seru, menurut salah satu penumpang warga Srinagar, jalur ini sudah beberapa kali memakan korban. Kami tiba di General bus stand sore hari, kemudian membeli tiket bus menuju Amritsar, harga bus butut non AC sekitar 210 Rupee. Bus butut melesat menuju Amritsar pukul 5 sore, lama perjalanan 5 jam, pukul 10 malam kami tiba di Amritsar.

AMRITSAR.

Seorang pengemudi Ricksaw menghampiri kami, “Hendak kemana?” ucapnya, “Golden temple” ucapku, “Mau saya hantarkan? hanya 20 Rupee” ucapnya, saya mengangguk setuju, bapak pengemudi terlihat mengayuh sepeda sekuat tenaga, beradu tenaga dengan motor dan mobil di jalan, tidak lama kemudian Ricksaw sudah berkelok di pemukiman padat, satu dua hostel terlihat, dan kemudian sampai di Golden temple, saya lebihkan 10 Rupee karena tak sampai hati melihatnya membasuh keringat yang mulai menetes. Kami kemudian menuju Golden Temple dengan terlebih dahulu menitipkan sepatu di tempat yang tersedia, gratis. Ada satu hal yang menyenangkan ketika bisa mendatangi sebuah tempat yang dulu hanya bisa dilihat melalui foto, dan kemudian melihatnya secara langsung, mimpi yang jadi nyata.

Tempat ini terlihat sudah sepi, beberapa orang masih terlihat khusuk betibadah, saya sangat menyukai tempat ini, sangat tenang dan bersih, kami sempat menginap 3 malam di temple ini, tak ada satupun pertanyaan tentang agama yang kami anut, dan tak ada satupun petugas yang “bermata hijau”, setelah selesai menginap kami berpamitan dan mengucap terimakasih. Jangan lupa menuju Wagah Border, banyak sekali calo yang menawarkan Taxi, sharing Taxi sebesar 150 Rupee untuk dua arah, pulang dan pergi. Ada pula yang menawarkan harga 120 Rupee, jangan membawa tas apapun, cukup uang, kamera dan HP.

NEW DELHI.

Sebenarnya kami tidak berniat menuju New Delhi, namun tiket dari Amritsar menuju Jaipur tidak lagi tersedia, terpaksa kami menuju New Delhi terlebih dahulu, jika tidak salah lama perjalanan kereta yang kami tempuh kurang lebih 8 jam, sebuah kereta seating class menghantarkan kami dengan selamat, tak banyak yang kami lalukan di New Delhi, hanya berkunjung ke Qutub Minar dan lagi lagi menyantap sate di Jamma Masjid. lagi lagi kami tidak mendapatkan tiket dari New Delhi menuju Jaipur, ini bukan suatu masalah besar, karena letak New Delhi dan Jaipur tidak lah jauh, kurang lebih 5 jam jarak tempuhnya, dengan bus butut seharga 240 Rupee tuk pria, 200 Rupee tuk wanita. Kami tiba pukul 8 malam di Jaipur. Jaipur menjadi kota terakhir kami, tidak mudah tentunya melakukan perjalanan mandiri keliling tanah Hindustan selama 21 hari, jika boleh jujur waktu tersebut tidaklah cukup,

JAIPUR.

Di Jaipur kami kembali bermalam gratis di Hotel S*kha, Esokhari kami melakukan city tour secara mandiri.

Banyak tempat yang belum sempat kami kunjungi, Dharamsala, Jaisalmer, Rat Temple dll, mungkin 1 bulan adalah ideal tuk mengunjungi India, atau lebih dari itu, India negri yang sangat luas, sangat sayang jika hanya mengunjungi Jaipur, Agra, New Delhi, & Kashmir, namun apa boleh buat jika waktu kalian terbatas.

Beberapa orang bilang, cuma ada dua pilihan ketika kamu sudah pernah berkunjung ke India, pertama kamu jatuh cinta dan akan kembali, yang kedua kamu akan bersumpah tidak akan pernah kembali. Lantas bagaimana dengan saya sendiri? India jorok bising dan semerawut itu faktanya, di beberapa tempat hal ini menjadi pemandangan biasa, walaupun ada juga beberapa tempat yang bersih. Dibalik itu semua negri ini mempunyai peninggalan bersejarah yang sangat mengagumkan, arsitektur, seni budaya, ritual keagamaan, sungguh sangat membuat saya berdecak kagum, tak salah jika negri ini dijadikan destinasi wajib oleh para photograper idola saya, Steve Mc Curry dan Mike Yamashita pun pernah mendatangi tanah Hindustan. Saya berada diantara orang orang yang tidak suka dan sangat suka, saya belum bisa mengatakan saya sangat mencintai negri ini.

jika tidak kuat nyali berpikirlah ulang tuk mengunjungi negri ini seorang diri, ikutlah paket tour yang dibuat teman teman dengan konsukuensi harga yang lebih tinggi. Selama mengunjungi India saya selalu melakukan perjalanan secara mandiri, selalu seperti ini kemanapun saya pergi.

BIAYA.

Berapa biaya perjalanan kemarin? ini yang ditanyakan oleh beberapa orang, selama 21 hari berada di tanah Hindustan saya mengabiskan biaya 2,8 juta Rupiah, mungkin biaya ini tergolong murah, saya melakukan apa yang dilakukan oleh orang orang lokal, menyantap makanan kaki lima dan rumah makan sederhana, transportasi kereta seating hingga sleeper class dan juga bus butut tanpa AC, penginapan dormitoty, temple hingga tidur di stasiun kereta, dan banyak hal lainnya.

Kok murah? jadi murah karena saya melakukan perjalanan secara MANDIRI.

APAKAH INDIA AMAN?

Saya sering mendapatkan pertanyaan ini, dimanapun selalu ada orang orang yang baik dan buruk, sujud syukur saya selalu dipertemukan orang orang baik dan dipermudahkan dalam perjalanan dan membantu menunjukkan arah yang hendak kami tuju, saya selalu percaya aturan “Tabur Tuai”, se simple tersebut cara saya melakukan perjalanan.

MAKANAN.

Banyak yang meyukai makanan India, namun banyak pula yang tidak menyukainya, tak ada yang salah dengan suatu pilihan, Namun se enak enaknya makanan di negri orang, jauh lebih enak makan di rumah makan padang 😀

TRANSPORTASI

Jaipur – Mathura
Sleeper Class 220 Rupee.

Mathura – Agra
Seating class general 55 Rupee.

Agra (tundla jn) – Varanasi sleeper class 460 Rupee.

Varanasi (Manduwadih) – New Delhi
Sleeper class 600 rupee.

New delhi – Rishikesh (Hanya sampai stasium Haridwar jn)
Second class seating (tapi ada no kursinya) 195 Rupee.

Rishikesh (Haridwar jn) – Jammu Sleeper class 310 Rupee.

Jammu – Srinagar
Taxi 800 Rupee, standar waktu tempuh 7-8 Jam namun bisa mencapai 11 jam.

Srinagar – Jammu
Taxi 500 Rupee, ongkos pulang lebih murah dibanding saat pergi, entah kenapa, tanya mbah Google

PENGINAPAN

– Jaipur: Hotel Sh*kha, gratis
– Vrindavan: Stasiun Mathura, gratis
– Agra: Indu Dormitory, 150 Rupee/malem (dorm)
– Varanasi: Indr@ Paying Guesthouse, 300 Rupee/malem (private)
– New Delhi: HOG hostel, 300 Rupee/malem (dorm)
– Rishikesh: Into the Unknown, 280 Rupee/malem (dorm)
– Srinagar: T@shkand Houseboat, 400 Rupee (private)
– Amritsar: Golden temple, gratis (donasi 50 rupee/org)
– New delhi: HOG hostel, 265 Rupee (dorm)
– Jaipur, Hotel Sh*kha, gratis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *