Menpora Zainudin Amali berbicara terkait pemuda generasi terdahulu yang mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordialisme, suku, agama, ras dan kultur menuju persatuan dan kesatuan bangsa.
“Pemuda Milenial jaman sekarang harus mencontoh pemuda generasi terdahulu yang mampu keluar dari primordialisme, suku, agama, ras dan kultur menuju persatuan dan kesatuan bangsa, “ ucap Menpora Amali.
Menurut Menpora Zainudin Amali, tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan keluar menghadapi persaingan global dengan kemampuan inovasi dan kreativitas, serta kemandirian.
“Untuk itu, momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini harus mampu menjadi perekat persatuan kita sebagai bangsa, untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda,” harapnya.
Baca juga : Sejarah Singkat Sumpah Pemuda yang Digagas PPPI
Menpora menyebutkan, Sumpah Pemuda 93 tahun menjadi bukti bersatunya pemuda Indonesia. Tanpa persatuan pemuda bangsa Indonesia pada saat itu, tidak mungkin ada Indonesia saat ini. Padahal, kala itu dengan keterbatasan media komunikasi, transportasi dan media koneksi.
“Itu tidak mengurangi semangat para pemuda yang berasal dari berbagai daerah untuk berjumpa merumuskan komitmen menuju kedaulatan, Tanah Air satu, Bahasa satu, Bangsa satu yaitu Indonesia,” pungkasnya.
Acara ini turut dihadiri secara virtual Presiden Joko Widodo, Ketua DPR, Ketua MPR, Ketua DPD RI, Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Kepala Daerah, dan Pimpinan Organisasi Kepemudaan. Hadir pula para mantan Menpora antara lain Agung Laksono, Adhyaksa Dault, dan Roy Suryo.