Telah disiapkan sebelumnya bersama 4 orang atlet gimnastik putra lainnya yakni Abiyu Raffi, M. Aprizal, Agung Suci Tanto, dan Satria Tri Wira Yudha yang masuk dalam program pelatihan nasioanal jangka panjang dukungan pembiayaan dari pusat PPON Kemenpora, Federasi Gimnastik Internasional (FGI) Morinari Watanabe hadir ke rumah almarhum Naufal, Nurul Khotimah di Gresik Jawa timur pada Minggu 28 September 2025.
Presiden Watanabe didampingi Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati datang berkunjung untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung ke ibunda atas berpulangnya almarhum Naufal, Nurul Khotimah.
“Saya benar-benar turut berbelasungkawa dengan apa yang terjadi pada Naufal. Ia anak ibu, dan juga anak saya. Meski Naufal sudah tiada, tetapi semangatnya bersama kita semua,” kata Watanabe.
Mereka disiapkan tampil di 53rd FIG Artistic Gymnstics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan diproyeksikan dapat lolos Olimpiade 2028 Los Angeles. Sebelum berlatih di Penza, Naufal juga sempat menjalani latihan di Jepang.
Watanabe mengatakan, Naufal dikenal sebagai atlet yang santun dan baik. Testimoni itu didapatkan dari orang-orang yang sempat mengenal Naufal ketika berada di Jepang dan juga Rusia.
“Mereka yang mengenal Naufal ketika berada di Jepang dan Rusia, semua menyukainya. Dia memiliki karatker yang baik. Semua orang mencintai Naufal,” tutur Watanabe.
Nurul menceritakan bagaimana tekad Naufal dalam meniti karier sebagai gymnast seperti idolanya, Kōhei Uchimura yang berasal dari Jepang. Dia memiliki cita-cita bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
“Naufal sangat mengidolakan Kōhei Uchimura. Waktu kecil dia maunya dipanggil Kōhei Naufal. Maafin ya jika Naufal ada salah,” ujar Nurul.
Kepergian Naufal memberi pukulan telak bagi dunia gimnastik internasional. Nama gymnast kelahiran Maret 2006 tersebut akan terus dikenang.
“Naufal adalah pahlawan olahraga bagi kami. Dia meninggal pada saat bertugas. Dia sedang pemusatan latihan. Jadi Naufal bukan sekadar latihan, tapi menjalankan tugas negara,” kata Ita Yuliati.
Ita menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow untuk pemulangan jenazah Naufal ke Indonesia. Saat ini masih dalam tahap administrasi, dan diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih tujuh hari kerja.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan KBRI di Moskow untuk pemulangan jenazah almarhum Naufal. Kami sudah menemukan agen jenazah yang bisa melakukan prosesi Islam. Doakan semua proses berjalan lancar,” ujar Ita.