Presiden menerangkan, pemuda adalah pemberani, berani untuk mengambil risiko dan merebut banyak peluang. Pemuda menjadi terdepan dalam menemukan cara-cara baru yang inovatif. Selain itu, pemuda juga disebut sebagai pemimpin perubahan dalam era digital sekarang ini.
“Pemuda mestinya tidak dibatasi usia, usia bukan batasan, bukan pula jaminan. Kita semua harus tetap muda. Yang muda harus terus bekali diri dengan yang terkini dan terbaru. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri, mengadopsi cara-cara baru dalam berpikir dan bekerja,” terang Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menjelaskan, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema: Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh.
Baca juga : Menpora Zainudin Amali: Sejarah Sumpah Pemuda Dapat Mewujudkan Cita-Cita Bangsa
Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 silam. Ditegaskan Menpora Amali, hanya dengan persatuan dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
“Tema tersebut sesungguhnya diperuntukkan untuk seluruh elemen bangsa. Tetapi bagi pemuda menjadi penting karena ditangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” jelas Menpora Amali.
“Untuk itu, momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini harus mampu menjadi perekat persatuan kita sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda,” tambah Menpora Amali.