Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa selama masa urusan dengan WADA belum selesai, maka dipersilahkan untuk dilakukan pendampingan dari pihak lain diantaranya lembaga anti doping Jepang (JADA) yang akan mensupervisi Indonesia masih dalam masa bench.
“Mudah-mudahan itu bisa dilakukan karena Jepang berkomitmen untuk membantu Indonesia supaya segera menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta agar kasus doping ini dilakukan investigasi sehingga diketahui penyebab dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
“Semua hasil dari investigasi itu, arahan beliau diumumkan secara terbuka kepada publik. Tidak boleh ada yang ditutupi. Itu pak presiden menyampaikan, ini siapa yang misalnya kalau ada yang terlibat, ada yang tanggung jawab presiden disampaikan ini harus diumumkan,” ungkapnya.
Menpora Amali mengaku, dirinya sudah membentuk tim investigasi yang terdiri dari 7 orang. 2 orang dari NOC Indonesia, 2 orang dari perwakilan LADI, 2 orang dari perwakilan dari cabang olahraga Bulu Tangkis sebagai cabor yang sedang bertanding dan 1 orang dari pemerintah.
Menpora Amali menegaskan bahwa meski telah dibentuk tim tersebut, namun tetap leading sektornya adalah LADI. Tim dan pemerintah yang tergabung di dalamnya posisinya untuk membantu LADI. Sebab, WADA hanya menerima komunikasi langsung dengan Lembaga Anti Doping Indonesia.
“Presiden memahami dan tentu beliau memantau langkah-langkah yang akan kita lakukan selanjutnya setiap hari kita berkomunikasi. Mudahan olahraga kita makin baik kedepan dan kita patuh terhadap seluruh aturan-aturan internasional,” harap Menpora Amali.