Kominfo RI : Desa Digital Jadi Pondasi Smart City

Biuus.com, Jakarta – Desa adalah unit terkecil yang ada di pemerintahan, desa atau kelurahan dapat mendukung terciptanya kota pintar atau smart city

Transformasi digital di desa atau kelurahan, dapat membantu mewujudkan pemerintahan atau negara yang pintar pula.

“Desa yang pintar akan mendukung kota/kabupaten yang pintar. Kota/kabupaten yang pintar akan mendukung provinsi yang pintar. Provinsi yang pintar akan mendukung negara yang pintar. Seperti itu flow–nya, ujar Koordinator Penyusunan Masterplan Smart City Direktorat LAIP, Dwi Elfrida Simanungkalit.

Dalam mewujudkan desa yang pintar, Kemkominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) mempunyai program Desa Digital. Program ini, akan memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada operator dan pemerintah desa untuk sudah mulai memberikan layanan-layanan secara online. 

“Aplikasi yang kami sediakan adalah aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan New-Generation (Sideka-NG), aplikasi yang sudah berbasis komputasi cloud (awan) dimana operator desanya bisa mengikuti data tentang keuangan desanya, melakukan pelayanan kepada masyarakat secara online, juga meng-create website desa,” jelas Dwi.

Menurut Dwi, dalam memonitor setiap potensi dan perkembangan desa, bukanlah hal yang mudah karena sekitar 75 ribu desa di Indonesia yang perlu diperhatikan dan diberi dukungan.

Dukungan seperti pembuatan website desa dinilai dapat memudahkan pemerintah, termasuk presiden, dalam pemantauan bahkan kegiatan-kegiatan yang ada di level desa.

Pembuatan website desa bertujuan untuk memberikan informasi-informasi yang dinamis.

Informasi seputar kegiatan-kegiatan desa, tata kelola pemerintahan desa dan potensi-potensi desa.

Informasi tentang desa bisa diakres dan dilihat secara lokal, nasional, bahkan internasional.

Program aplikasi lainnya adalah aplikasi Bank Sampah, e-Posyandu, dan Dasawisma.

Aplikasi itu, nantinya akan memberikan para operator desa pelatihan-pelatihan seputar pemanfaatan aplikasi. Sehingga, penggunaan nya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Didukung pula oleh program Desa Wisata, desa yang sudah terdigitalisasi dengan menarik untuk objek wisatanya juga akan mendapatkan pelatihan lainnya.

Melalui Kantor Staf Presiden (KSP), pelatihan-pelatihan bahasa kepada masyarakat desa dapat berguna untuk membantu masyarakat dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing, terutama saat menjelaskan potensi-potensi pariwisata ataupun kuliner.

“Dengan adanya program ini, Desa Gigital diharapkan dapat membantu mewujudkan smart city. Dalam hal ini, dimulai dari skala desa, yang kemudian dapat perkembang terus dan dapat saling berbagi dan membantu dalam mewujudkan pemerintahan desa dengan pelayanan terbaik dan terpadu terhadap masyarakat, dan juga tata kelola pemerintah yang lebih informatif, dan transparan,” pungkas Dwi.

Sumber: Kominfo.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *