Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menerima kunjungan kehormatan dari Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Khunying Patama Leeswadtrakul, di Indonesia Arena, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (8/6).
Kunjungan ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi menjadi momentum penting dalam menjalin kerja sama strategis antara Indonesia dan BWF, khususnya dalam pengembangan olahraga bulu tangkis di tingkat global.
Khunying Patama, sosok penting dalam dunia bulu tangkis internasional yang berasal dari Thailand, tampak sangat antusias dan terkesan saat meninjau langsung kemegahan dan kelengkapan fasilitas Indonesia Arena. Arena multi-event yang diresmikan pada 2023 tersebut dinilai memiliki standar internasional yang sangat memadai untuk menyelenggarakan turnamen olahraga dunia.
Dalam kunjungan tersebut, Khunying Patama secara langsung menyampaikan tawaran kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah dua ajang prestisius BWF, yaitu Sudirman Cup 2027 dan Piala Thomas dan Uber 2028. Ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia untuk kembali memperkuat posisinya sebagai negara unggulan dalam dunia bulu tangkis.
“Fasilitas yang dimiliki Indonesia sudah sangat layak untuk menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis internasional. Saya sangat terkesan melihat kemajuan infrastruktur olahraga di negara ini,” ujar Khunying Patama.
Menanggapi tawaran tersebut, Menpora Dito menyatakan apresiasinya dan menyambut positif kemungkinan Indonesia menjadi tuan rumah dua turnamen besar itu. Ia menyebut bahwa Indonesia memiliki pengalaman panjang dan reputasi baik dalam penyelenggaraan ajang olahraga internasional, termasuk event-event bulu tangkis yang sukses sebelumnya seperti Indonesia Open dan kejuaraan dunia junior.
“Ini merupakan kesempatan besar untuk menunjukkan kapasitas Indonesia sebagai pusat olahraga dunia, khususnya di cabang bulu tangkis yang memang menjadi olahraga kebanggaan dan jati diri bangsa,” kata Menpora Dito. Ia menambahkan, pemerintah bersama PBSI dan stakeholder lainnya akan segera membahas lebih lanjut tawaran tersebut demi mewujudkan peluang besar ini.
Lebih dari sekadar inspeksi fasilitas, kunjungan ini juga membuka ruang dialog lebih luas antara BWF dan pemerintah Indonesia dalam merumuskan strategi bersama untuk pengembangan bulu tangkis, baik di kawasan Asia Tenggara maupun dunia. Dito menegaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan membawa dampak positif jangka panjang bagi regenerasi atlet, modernisasi fasilitas, dan peningkatan mutu penyelenggaraan event olahraga.
Indonesia Arena sendiri dirancang sebagai fasilitas berstandar dunia dan sudah menjadi tuan rumah berbagai acara besar, termasuk konser dan turnamen olahraga multinasional. Dengan kapasitas lebih dari 16.000 penonton, fasilitas ini dianggap mampu memberikan pengalaman bertanding dan menonton yang maksimal.
Dengan tawaran resmi dari BWF, Indonesia kini memiliki peluang besar untuk kembali mencatat sejarah sebagai penyelenggara ajang bulu tangkis tertinggi dunia. Jika terwujud, hal ini akan menjadi kebanggaan nasional sekaligus bukti nyata bahwa Indonesia adalah rumah besar bagi bulu tangkis dunia.