Adapun dua strategi tersebut, dia menjabarkan antara lain, pertama, peningkatan kapasitas dan kompetensi individu calon pengusaha muda. Kedua, perbaikan ekosistem pengembangan kewirausahaan pemuda. “Pendekatan inkubasi usaha secara tuntas perlu diberikan kepada para calon wirausaha muda dan dengan demikian maka dapat menghadirkan ekosistem yang mendukung tumbuh kembangnya kewirausahaan pemuda,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan ekosistem yang kondusif akan memberikan dampak pada keberlanjutan dari proses inkubasi usaha dan dukungan lebih lanjut kepada wirausaha mudah pemula yang diharapkan bersama.
“Untuk membangun atau mewujudkan ekosistem kewirausahaan pemuda yang berkelanjutan ini sangat dibutuhkan keseriusan dan kolaborasi dari berbagai pihak diantaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas pemuda, dan kalangan pengusaha. Yang tidak kalah penting adalah organisasi internasional,” tukas Menpora Amali.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP, Norimasa Shimomura, mengaku bersyukur kegiatan Dialog Nasional 2021 terselenggara dan mendapat dukungan dari pemerintah termasuk Kemenko PMK, Bappenas dan Kemenpora.
Menurut dia, Indoensia berpotensi mendapat keuntungan dari bonus demografi karena proporsi penduduk usia produktif yang besar.
“Namun ini bukan suatu keniscayaan, semua orang membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh menerjemahkan aset demografis ini dari bonus demografi populasi muda menjadi bonus demografi. Dan ini bukanlah jalan yang mudah,” katanya.
Namun, dia meyakini dengan pengembangan kewirausahaan muda Indonesia akan diuntungkan dengan adanya bonus demografi tersebut. Apalagi saat ini ditengah pandemi banyak bermunculan pengusaha media dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Pandemi menciptakan peluang bagi bisnis digital dengan banyak wirausaha muda beralih ke dunia maya agar bisnis mereka tetap bertahan,” jelasnya.
Selain Menpora, pembicara dalam acara ini antara lain Muhadjir Effendy, Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dan Wakil Ketua Umum KADIN, Shinta Widjaja Kamdani.
Acara ini diselenggarakan UNDP Indonesia bekerjasama dengan Citi Fondation, Kemenko PMK, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kemenpora.