Jakarta. Ketua Umum Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI) Riant Nugroho, membuka Kuliah Perdana “Public Policy Literacy: From Indonesia for ASEAN Community”, pada tanggal 7 Juli 2023, melalui daring,
Kegiatan tersebut mengankat tema “Managing Effective Public Policy”.
Rian menyampaikan program tersebut diselenggarakan bersama dengan The ASEAN Foundation.
“Program ini diselenggarakan dalam rangka mendukung keberadaan Pemerintah Republik Indonesia dalam menyelenggarakan mandat Chairmanship ASEAN 2023,” kata Riant.
“Program disiapkan intuk seluruh masyarakat warga ASEAN + Timor Leste, dan program ini tidak berbayar” tegasnya.
Program ini semula diagendakan untuk diikuti oleh 110 peserta dari seluruh negara ASEAN plus Timor Leste, namun pendaftar mencapai 576 orang, sehingga diberikan kesempatan sampai 250 peserta.
42 peserta berpendidikan S3 (Doktor/Ph.D), selebihnya berpendidikan Master.
Peserta berasal dari seluruh warga ASEAN Plus Timur Leste. Bahkan Myanmar ikut berpartisipasi, menjadi salah satu pengirim peserta terbanyak bersama Kamboja. Berbagai akademisi dari kampus terkemuka dari Asia Tenggaga hadir, di antaranya dari National University of Singapore dan University of Malaya Kuala Lumpur.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Carolin Tinangon, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa dalam menjalankan mandatnya memegang Chairmanship ASEAN 2023.
“ini membawa tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang sekaligus juga meresonansi keberhasilan Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 lalu”. Jelas Caolin.
“ASEAN senantiasa relevan sebagai sebuah kesatuan dan kebersamaan yang berkelanjutan,” katanya.
Carolin juga menyampaikan perlunya transformasi kebijakan public di tingkat ASEAN.
”ASEAN melakukan transformasi dalam kebijakan publiknya, dari kebijakan publiak yang state centric ke people centric. Karena itu diperlukan keberadaan aktor non-negara yang andal, dan ASEAN menjadi epicentrum of growth di kawasan Asia Pasifik” ungkapnya.
Program akan diselenggarakan selama tiga bulan, dengan para pengajar dan praktisi senior kebijakan publik Indonesia di berbagai bidang. Diantara nya Dr. Tanri Abeng (TAU), Dr. Tri Widodo (LAN), Dr. Donny Yoesgiantoro (KIP/Unhan), Dr. Mego Pinandhito (BRIN), Dr. Wignyo Adiyoso (Bappenas), Dr. Sumedi Andono Mulyo (Bappenas), Prof. Dr. Eko Prasojo (UI), Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat (UGM), dan Prof. Dr. Andy Fefta Wijaya (UB).
MAKPI adalah organisasi kemasyarakatan nirlaba yang berisi para pakar, praktisi, pengamat kebijakan publik di berbagai sektor dan daerah di Indonesia, yang didirikan pada tahun 2007, yang direvitalisasi tahun 2022. Setelah sebelumnya menyelenggarakan Program Literasi Kebijakan Publik Nasional, maka tahun 2023 menyelenggarakan Program Literasi Kebijakan Publik ASEAN. Pada tahun 2024,
“MAKPI berencana menggandeng mitra donor untuk menyelenggarakan Program Literasi Kebijakan Publik ASIA untuk kawasan Berkembang” Tutup Riant.