Biuus.com, Jakarta – Kepala Pusat Makro Ekonomi dan Keuangan (INDEF) Rizal Taufiqurrahman mengungkapkan realisasi dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kehilangan arah.
Rizal berpandangan Indonesia hebat diatas kertas alias dalam membangun konsep namun amburadul dalam tata kelola pelaksanaanya.
“Negara kita ini memang pintar kalau soal konsep, sangat terstruktur, tapi kalau konsep tidak optimal terhadap realisasi pencapaiannya, termasuk pengelolaan dana PEN yang saya kira ini jadi permasalahan,” kata Rizal dalam dialog DPP KNPI dengan tema “Dana PEN: Antara Pemulihan Ekonomi dan Jerat Korupsi Pejabat Publik”, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Haris Pertama : Pelantikan Pengurus DPP KNPI di Monumen Umum 1 Maret
Rizal mengatakan, substansi dari suatu program pemerintah kaitannya dengan dana PEN itu adalah sejauh mana bisa menjadi pemacu pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, ihwal itu menjadi penting mengingat Indonesia di dua tahun terkahir dilanda pendemi covid-19 dimana perkonomian Indonesia merosot drastis.
“Jadi kita tidak hanya sebatas bicara pada ranah kebijakan semata melainkan efek dari kebijakan tersebut sejauhmana dana PEN menjadi solusi terhadap stabilitas ekonomi, namun faktanya realisasinya tidak jelas dan tidak transparan dalam pelaporannya,” pungkasnya.