Pemuda Bergerak: Umar Ubah Sampah Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Isu maraknya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bertumpuknya sampah tidak terkelola memang sedang melanda Indonesia beberapa tahun belakangan. Berbagai program pencegahan dan penanganan pun sedang sibuk dikerjakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan beberapa instansi terkait. Melihat progres perubahan yang tidak kunjung positif dari peran pemerintah, pemuda asal Tegal mencoba secara mandiri untuk ikut terlibat langsung dalam pengurangan pencemaran akibat menumpuknya sampah plastik. 

Akhmad Umar (26), pemuda asal Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kebupaten Tegal, Jawa Tengah ini berinisiatif sejak 2016 untuk mengembangkan keahlian melukisnya, dengan menjadikan sampah plastik sebagai medianya. Pemuda yang hanya lulus Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) ini telah berhasil membuat lukisan yang tidak hanya bernilai seni tinggi, tetapi juga sudah dipasarkan hingga ke berbagai wilayah Indonesia. 

Umar mengaku jika dirinya mengawali profesi lukis dengan menggunakan teknik melinting, yang kemudian sejak 2019 diubah menjadi gunting dan tempel. Menurutnya, pemuda harus ikut andil secara langsung dalam upaya pengurangan sampah, khususnya sampah plastik dan bukan hanya sibuk demonstrasi tanpa melakukan tindakan nyata apa-apa. 

“Awalnya resah melihat warga sekitar kampung mengeluh karena banyaknya sampah, terutama sampah plastik yang sudah terurai. Dari pada kita hanya sibuk kampanye dan mengeluh tanpa aksi nyata kan sama saja bohong. Jadi sebagai anak muda saya ikut berkarya, siapa tahu bisa diterima,” tutur Umar.

Bahan yang digunakan Umar dalam proses melukisnya adalah plastik sisa pembungkus makanan, mie instan dan kantong kresek. Alat yang digunakannya melukis pun cukup sederhana, seperti pensil, penggaris, gunting, pisau lipat dan lem.

Umar mampu menyelesaikan satu lukisan dalam kisaranw aktu 3-4 hari, tergantung dari tingkat kesulitan masing-masing lukisan. Satu lukisan berukuran 48 x 58 cm dihargai mulai dari Rp. 300 ribu hingga Rp. 400 ribu. 

Selama menekuni dunia lukis menggunakan bahan dasar sampah plastik ini, Umar sudah berhasil melukis wajah beberapa tokoh nasional, seperti Presiden Jokowi, B.J Habibie, Menteri Susi, dan beberapa tokoh penting lainnya. 

Umar mengaku, jika aktivitas melukisnya ini selain bernilai ekonomis – juga sebagai langkah nyata dalam upaya pengurangan sampah plastik yang mungkin akan meningkat setiap waktunya. Sejak lama, pemuda ini ingin sekali bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan yang bergerak memerangi populasi sampah. Tetapi keinginanya itu tidak pernah tercapai sebab karakternya yang pemalu. 

“Daripada tidak pernah kesampaian, jadi saya memilih untuk berkarya sendiri untuk juga membuktikan kepedulian terhadap lingkungan,” ungkap pemuda 26 tahun itu. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *