Jakarta — Saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) sukses mencuri perhatian pelaku pasar modal sepanjang pekan ini. Harga saham perusahaan sawit nasional itu meroket tajam hingga 80 persen hanya dalam waktu seminggu, dari Rp216 menjadi Rp394 per saham.
Reli luar biasa ini membuat GZCO menjadi salah satu top gainer di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah pada perdagangan Kamis (16/10), sahamnya menyentuh Auto Reject Atas (ARA) dengan kenaikan +24,68% di akhir sesi.
Pergerakan GZCO terpantau terus menanjak sejak awal pekan. Senin (13/10) Naik +25% ke Rp270, Selasa (14/10) Tembus +24,4% ke Rp336, Kamis (16/10) Ditutup di Rp394 (+24,68%).
Total nilai transaksi mencapai Rp642 miliar dengan volume perdagangan 17,5 juta lot mencerminkan antusiasme besar investor terhadap saham berbasis komoditas.
“Lonjakan GZCO memperlihatkan bahwa sektor sawit kembali seksi di mata investor. Momentum harga minyak sawit dunia yang naik jadi bahan bakar utamanya,” ujar Yudi Suparta, analis dan pengamat pasar modal, Kamis (16/10/25).
PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak nabati (crude palm oil/CPO).
Didirikan tahun 2001, Gozco beralamat di Gedung Gozco, Jl. Raya Pasar Minggu No. 32, Pancoran, Jakarta Selatan, dan termasuk dalam sektor Barang Konsumen Primer, sub-sektor Makanan & Minuman.
GZCO juga terdaftar sebagai saham syariah di Bursa Efek Indonesia.
Kenaikan GZCO tak lepas dari penguatan harga minyak sawit mentah (CPO) global yang menembus USD 1.000 per ton di Bursa Malaysia.
Kenaikan ini didorong oleh permintaan tinggi dari India dan Tiongkok serta berkurangnya pasokan akibat cuaca kering.
Tren tersebut mendorong optimisme baru di pasar saham bahwa industri sawit kembali punya prospek cerah, termasuk bagi emiten lokal seperti Gozco Plantations.
Secara teknikal, saham GZCO kini berada di zona bullish kuat dengan support di kisaran Rp340–350 dan resistance di Rp400–420.
Namun, analis mengingatkan agar investor tetap berhati-hati karena kenaikan tajam biasanya diikuti fase koreksi.
Meski begitu, untuk jangka menengah, tren positif GZCO masih berpotensi berlanjut selama harga CPO global stabil di level tinggi.
Menurut Yudi Suparta, momen seperti ini bisa menjadi pintu masuk bagi anak muda untuk mulai belajar investasi dengan lebih cerdas.
“Anak muda jangan cuma jadi penonton. Pelajari tren, pahami sektor yang kuat seperti sawit, dan mulailah berinvestasi secara bertahap. Pasar modal bisa jadi ruang tumbuh bagi generasi produktif,” ujarnya.
Atika juga menambahkan bahwa memahami dinamika harga komoditas, seperti CPO atau emas, penting untuk membentuk mental investor yang tangguh di era ekonomi digital.
Saham GZCO resmi menutup perdagangan pekan ini di level Rp394 per saham, naik tajam selama empat hari berturut-turut.
Dengan dukungan harga CPO dunia yang menguat, GZCO menjadi salah satu bintang baru di bursa saham.
Kisah sukses ini menjadi contoh nyata bahwa pasar modal bukan hanya milik investor besar, tapi juga bisa menjadi ruang belajar dan peluang tumbuh bagi generasi muda Indonesia.