Biuus.com, Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menerima kunjungan dari Ketua Umum DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI), Bambang Patijaya di ruang kerjanya, lantai 10, gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (9/3) pagi.
Amali menyampaikan bahwa kedatangan Ketum DPP GEMABUDHI Indonesia untuk melaporkan rencana kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) yang akan digelar pada September 2021 mendatang.
“Pagi hari ini saya menerima teman-teman dari GEMABUDHI yang ketua umumnya bapak Bambang Patijaya menyampaikan rencana Munas yang akan dilaksanakan pada September,” kata Amali.
Dalam pertemuan keduanya juga mendiskusikan sejumlah hal terutama terkait dengan kondisi kepemudaan saat ini.
“Kita mendiskusikan berbagai hal tentang kepemudaan yang ada sekarang ini dan kedepannya diharapkan seperti apa,” ungkapnya.
Menpora Amali juga mengingatkan agar Munas nantinya dilaksanakan dengan tetap mengetahui protokol kesehatan agar tidak menjadi kluster baru penyebaran wabah COVID-19. Salah satunya dengan menerapkan sistem hybrid atau kombinasi peserta yang hadir secara langsung di lokasi dan daring.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI) Bambang Patijaya mengungkapkan bahwa kedatangan dirinya untuk mengundang Menpora Amali untuk hadir dan membuka secara resmi Munas GEMABUDHI Sepetember nanti.
“Mudah-mudahan dalam Munas nanti, kami dapat menghasilkan jajaran kepengurusan yang baru. Kalau saya sudah cukup pak Menteri. Jadi harapannya ada regenerasi berjalan dan kami di GEMABUDHI berharap tentunya dukungan langsung dari pak Menteri terkait kegiatan itu,” harapnya.
Bambang juga menyampaikan harapannya agar kepemudaan saat ini dapat menuju ke arah yang lebih baik. Terutama terkait dualisme kepengurusan KNPI. Dia berharap KNPI bisa bersatu kembali.
“Jadi kalau saat ini lagi ramai-ramai di luar sana dunia kepemudaan kita. KNPI semunya diharapkan dapat menyatu kembali seperti yang disampaikan pak Menteri tadi. Ini diinginkan beliau proses yang alami. Kita ingin ada penyatuan dan saya pikir mayoritas aktivis mengarah kesana. Mudah-mudahan kita menuju ke arah yang lebih baik,” tukas Bambang.
