“Koperasi Demi Umat” Hadir, Solusi Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Biuus.com, Jakarta – Bertepatan dengan Hari Lahirnya Koperasi Nasional yang ke 74, Koperasi Pemberdayaan Ekonomi Umat yang kemudian disebut Koperasi Demi Umat berdiri secara resmi, Senin (12/7).

Koperasi yang diprakarsai beberapa tokoh nasional ini bertujuan, untuk mengangkat ekonomi umat dari keterpurukan ekonomi saat pandemi seperti ini. “Pandemi COVID-19 sejauh ini telah berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan sosial, satu dari 10 orang di Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan nasional,” kata
Nuruzzaman yang ditunjuk sebagai Ketua Koperasi Demi Umat.

Dikatakannya, jika tidak ditemukan peta jalan yang jelas, maka dampak pandemi ini terhadap keadaan sosial-ekonomi bisa menjadi jauh lebih buruk. “Akibat langsung dari pandemi ini adalah menurunnya tingkat daya beli masyarakat hingga sebesar Rp. 362 triliun,” ungkapnya.

Hal ini, lanjut Nuruzzaman, juga berpengaruh pada 64,19 juta pelaku UMKM Indonesia yang didominasi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sebanyak 64,13 juta (99,92 persen). “Sejumlah 82,9 persen UMKM telah merasakan dampak negatif dari pandemi ini. Bahkan 63,9 persen dari UMKM mengalami penurunan omset lebih dari 30 persen. Untuk bertahan hidup, pelaku UMKM terpaksa melakukan berbagai efisiensi seperti; menurunkan produk barang/ jasa, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mengurangi saluran penjualan/ pemasaran,” jelasnya.

Oleh karena demikian, Ketua Koperasi Demi Umat ini dengan tegas menyatakan, bahwa solusi konkrit dan peta jalan agar umat bangkit dari keterpurukan ekonomi pada saat ini adalah berjamaah. “Beramal jama’i, membangun Co-Operative System, saling tolong menolong dan saling pasang badan antar anak bangsa dalam wadah koperasi,” ajaknya.

Akbar F