oleh

Rimpu, Hijab Syar’i Warisan Leluhur Bima

Tahukah anda di Bima sejak zaman Kesultanan  terdahulu telah mewariskan hijab syar’i bagi kaum wanita disana? Iya..pakaian hijab syar’i yang di maksud adalah rimpu.

Rimpu merupakan pakaian khas wanita Bima yang menggunakan dua lembar kain. Kain yang digunakan di sebut tembe nggoli. Kain yang pertama dililitkan dari kepala menjulur hingga menutupi perut, sedangkan kain yang kedua di lilitkan pada pinggang sebagai sarung.

Sumber foto : IG Mbojo backpacker

Rimpu terdapat dua jenis penggunaannya pada wanita Bima. Yang pertama ada rimpu mpida, yaitu rimpu atau hijab bagi wanita bima yang belum menikah. Disebut rimpu mpida karena hanya bagian mata saja yang terlihat atau semacam cadar yang menandakan pemakainya masih gadis. Selanjutnya rimpu yang kedua yaitu rimpu colu. Rimpu ini biasanya digunakan oleh wanita yang sudah menikah, baik yang masih berstatus kawin ataupun janda.

Berbeda dengan rimpu mpida, rimpu colu ini menampakkan wajah pemakainnya. Hal ini dikarenakan status pemakainya yang sudah menikah dan biasanya digunakan saat bepergian ke pasar, acara pesta ataupun di tempat umum lainnya.

Nah kain rimpu yang disebut tembe nggoli merupakan kain tenun khas Bima. Ada yang bermotif matahari dan ada juga yang bermotif kotak-kotak. Jika yang bermotif matahari atau bunga maka disebut nggoli sui atau songket, sedangkan yang bermotif kotak-kotak disebut nggoli bali.

Proses pembuatannya pun cukup unik, menggunakan alat-alat yang sangat tradisional, pada proses penenunan ini disebut Muna. Tembe nggoli juga tidak hanya dikenakan oleh kaum wanita saja, lelaki Bima juga menggunakan kain ini, bedanya hanya dililitkan dipinggang menjulur hingga mata kaki atau sebagai sarung yang biasa disebut Ketente.

Nah, jika dilihat sebenarnya wanita Bima sejak dahulu sudah mengenal hijab syar’i bukan? Namun sayangnya seiring perkembangan zaman lambat laun budaya rimpu ini semakin ditinggalkan karena di anggap kuno. Padahal, justru rimpu merupakan trend fashion yang bisa dibilang sangatlah unik, anggun dan menarik perhatian siapapun yang melihatnya.

Motif tembe nggoli yang unik dan warna-warna  kain yang cerah sangatlah indah apabila dikenakan. Selain itu tembe nggolipun memiliki keunikan yaitu kain ini akan terasa hangat dikenakan pada saat musim dingin dan juga akan terasa sejuk saat dikenakan dibawah terik matahari.

Unik bukan? Untuk itulah, rimpu ini amatlah disayangkan jika generasi muda saat ini tidak melestarikan budaya hijab syar’i yang telah diwariskan oleh para leluhurnya. Sebab, Selain karena fungsi estetikanya juga fungsi religinya pun dapat berjalan bersamaan.

Semoga generasi muda masa kini di tanah Bima-Dompu dapat membudayakan kembali warisan leluhur ini agar tidak punah tergerus modernisasi zaman dan terwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *