Negara maju dan berkembang memiliki permasalahan yang sama, yaitu sampah yang semakin meningkat keberadaan nya setiap tahun.
Tiap negara memiliki jumlah sampah atau menjadi penghasil sampah yang relatif tidak sama, semua tergantung karakter masyaraakat, latar belakang penduduk dan kepedulian nya terhadap sampah.
Menurut Data ScienMag, Produksi sampah dunia pada tahun 1050 2 juta ton per tahun, sampai tahun 2015 produksi sampah dunia di angka 381 juta ton per tahun. Data tersebut menunjukkan kenaikan jumlah sampah setiap tahun.
Isu terkait permasalahan sampah sering diperbincangkan, dan muncul pertanyaan, Apakah Indonesia penghasil sampah terbesar setiap tahunnya?
Menurut hasil penelitian Jenna Jambeck, peneliti asal Universitas Georgia, Amerika Saerikat, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah laut terbesar ke 2 di dunia setelah Cina.
Pemerintah berusaha keras untuk membuktikan bahwa pernyataan tersebut masih perlu dikaji lebih dalam. Menepis pernyataan yang diungkapkan Jenna Jambeck itu benar, banyak komunitas Non Goverment Organization(NGO)peduli lingkungan melakukan kampanye untuk lebih mengingatkan masyarakat akan bahayanya sampah yang kita hasilkan setiap harinya berdampak pada lingkungan.
Salah satu yayasan pecinta lingkungan, Drivers Clean Action(DCA) mencanangkan program Indonesia Youth Marine Debris Summit (IYMDS) untuk pertama kalinya di tahun 2017.
IYMDS 2017 merupakan program workshopterkait permasalah sampah di lautan Indonesia yang diikuti kurang lebih 70 peserta pemuda perwakilan tiap provinsi di Indonesia dengan selogan “Datang Dengan Ide Pulang Bawa Aksi”.
Acara yang dilaksanakan di Jakarta selama ini, menghadirkan banyak komunitas pecinta lingkungan untuk memberikan materi, peserta praktik langsung mengolah sampah plastik dan melakukan clean up beachdi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Peserta yang telah dibagi beberapa kelompok mengikuti zonasi provinsinya, harus mempresentasikan ide-ide yang akan dilakukan pasca IYMDS 2017, perserta dengan ide aksi terbaik akan didanai untuk melancarkan aksinya, dan berkesempatan mengikuti Our Ocean Conference(OOC) yang diadakan tahun 2018 di Bali dengan peserta dari berbagai negara di belahan dunia.
Tahun 2019 Ini DCA kembali mengadakan IYMDS 2019dan memanggil para pemuda dari tiap daerah di Indonesia yang memiliki kepedulian pada lingkungannya untuk menunjukan ide dan membawa aksinya di daerah tempat tinggalnya.
Baca Juga : Pemuda Pekalongan, Berseragam dan Berdasi Saat Jualan Mie Lidi
Kegiatan IYMDS 2019 akan diselenggrakan pada bulan Agustus mendatang. Pendaftaran Fully fundedterhitung 30 juni lalu, Tenang saja sobat Biuus.com untuk sahabta yang ingin bergabung masih ada kesempatan kalian yang ingin mendaftar self funded, untuk info lebih lanjut dapat mengubungi panitia melalui instagram di @iymds2019.