Biuus.com, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menganggap pelarangan pengibaran Bendera Merah Putih pada penghargaan Thomas Cup di Denmark pada Minggu (17/10/2021) malam menjadi pelajaran untuk olahraga Indonesia.
Hal ini disampaikan saat Menpora Amali menjadi narsum CNN Indonesia Newsroom, Senin (18/10/2021) sore.
Zainuidin Amali mengatakan, di awal Oktober 2021 saat mendapat laporan adanya peringatan dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA) tentang ketidaktaatan LADI terhadap doping, Menpora langsung mengambil langkah koordinasi dan konfirmasi.
Konfirmasi langsung disampaikan kepada WADA, terutama tentang TDP, yang karena pandemi pada tahun 2020 tidak ada even olahraga dan untuk 2021 menunggu dari gelaran PON Papua.
Asumsi awal dengan masih pada masa konfirmasi, tidak ada sanksi sebagaimana terjadi di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.
“Tidak ada menganggap remeh, tidak, ini serius, awalnya saya mendapat informasi hanya masalah TDP, tetapi ternyata ada pending matters lain yang menyangkut kepengurusan lama,” tegas Menpora Amali.
Baca juga : Menpora Zainudin Amali Yakin Tim Akselerasi dan Investigasi Bergerak Cepat atasi Dampak Sanksi WADA
“Memang benar mendapat teguran, dan kita sudah memberikan konfirmasi, bahkan akan ada supervisi dari Direktur WADA Asia Pasific. Saya kaget, saya pikir dimasa konfirmasi perihal TDP sanksi tidak ada, ternyata ada pending matters lain yang harus diselesaikan,” tambahnya.
Untuk itu, Menpora Amali mengambil langkah cepat dengan membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi agar hukuman dari WADA segera berakhir.
“Sudah saya bentuk Tim yang diketuai Ketua NOC Indonesia, dengan 2 tugas yaitu akselerasi percepatan komunikasi dengan WADA dan pihak terkait agar sanksi segera berakhir, dan yang kedua investigasi harus dicari penyebabnya agar tidak terulang kembali,” jelasnya.
“Tim akan segera bekerja, bahkan Pak Okto besok akan berangkat ke Eropa memenuhi agenda pertemuan NOC seluruh dunia, sekaligus akan berkunjung ke IOC untuk membicarakan hal tersebut,” tambahnya.
Selain upaya melalui pembentukan tim, Menpora Amali mengungkapkan perlu adanya pembenahan tata kelola LADI. Tentang investigasi sangat diperlukan sehingga diketahui secara pasti apa dan siapa sebenarnya yang menjadi penyebab, serta harus bertanggung jawab.
“Selain tim, perlu adanya pembenahan dalam internal LADI, dan investigasi harus sampai ketemu penyebabnya, bila ada oknum harus mempertanggungjawabkan. Mengenai tenggat waktu penyelesaian secepat-cepatnya, apa yang diminta WADA harus segera terpenuhi,” tutupnya.