Biuus.com, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengapresiasi dan terus mendorong upaya-upaya penguatan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan anti paham radikalisme dan terorisme.
“Saya kira program ini penting terutama tentang penguatan wawasan kebangsaan. Indonesia memikiki Pancasila sebagai dasar negara, sebagai ideologi negara. Maka secara terus menerus harus selalu ditanamkan kepada para pemuda,” kata Menpora Amali saat membuka Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Anti Paham Radikalisme dan Terorisme secara virtual dari Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (5/7) siang.
Menurutnya, pihaknya akan terus mendorong agar empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI) senantiasa di-update secara terus menerus. Karena, program dari Deputi Pemberdayaan Pemuda telah sejalan dengan program prioritas Kemenpora.
“Apa yang digagas dan diselenggarakan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, saya kira sejalan dengan program prioritas Kemenpora, yakni implementasi program prioritas penguatan Ideologi Pancasila dan karakter serta budaya bangsa dikalangan pemuda,” jelasnya.
Menpora Amali kembali menyampaikan, khusus untuk para generasi muda Indonesia agar diingatkan secara terus menerus dan dikuatkan tentang wawasan kebangsaan. “Jangan sampai lelah dan lengah, jika lengah maka akan perlahan-lahan ideologi-ideologi dari tempat lain akan masuk menggerogoti Pancasila dan akan berakibat pada kekuatan nasional bangsa,” tegasnya.
Menpora asal Gorontalo ini menambahkan, Kemenpora memiliki tugas dan fungsi untuk membina generasi muda, maka telah menempatkan program prioritas untuk penguatan ideologi dan karakter bangsa. “Pengaruh paham-paham atau ideologi yang datang dari luar, masuk ke dalam negeri dan ditelan mentah-mentah, akan menimbulkan reaksi yang tidak baik untuk keutuhan NKRI dan bahkan tercermin munculnya paham-paham radikalisme dan terorisme,” terangnya.
Hal ini, lanjut Menpora, sangat berbahaya untuk kelangsungan NKRI. Semua warga bangsa harus menempatkan Empat Pilar Kebangsaan sebagai sesuatu yang menjadi wawasan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Banyak contoh negara-negara karena pengaruh ideologi dari luar akhirnya muncul perpecahan diantara warganya dan akhirnya bangsa itu terpecah-belah, misalnya Uni Soviet dan Yugoslavia,” ujar Menpora Amali mencontohkan.
Dirinya menilai, para pemuda sangat rentan dengan paham-paham yang datang dari luar, terlebih jika sudah dibenturkan dengan paham/ideologi keagamaan, maka akan menjadi pro-kontra yang berkepanjangan. “Kita sebagai warga bangsa sudah jelas memiliki panduan, pedoman dan dasar yakni Pancasila. Ini yang harus dikuatkan dan terus di dorong,” bebernya.
Kegiatan seperti ini, lanjutnya, harus jelas output-nya. Dan outcome-nya juga harus terlihat jelas, sehingga program ini bukan sekedar program mengumpulkan orang, bukan sekedar berdiskusi tetapi ada tujuan dan menghasilkan suatu hal yang baik. “Kita bantu BNPT yang sudah bekerja luar biasa sebagai leading sectornya. Kita sebagai supporting karena garapannya adalah anak-anak muda, maka ini menjadi penting untuk diingatkan, dikuatkan, diselenggarakan dan kita tidak boleh lelah merawat persatuan dan kesatuan, merawat ideologi bangsa dan tidak boleh bosan mempertahakan dan mengingatkan keberadaan kita sebagai NKRI,” papar Menpora Amali.
Komentar