Biuus.com, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali secara resmi membuka kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda Kemenpora bersama Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta secara virtual, Senin (9/8) pagi.
Menpora Amali mengungkapkan bahwa pengembangan kewirausahaan pemuda di kalangan mahasiswa yang digelar tersebut merupakan implementasi dari salah satu program prioritas Kemenpora masa kerja 2020-2024.
“Ada 5 program prioritas yang kami telah jadikan sebagai panduan untuk melakukan kegiatan, melakukan program kedepan. Apa yang kita kerjakan pada pagi hari ini adalah masuk di dalam program prioritas yang kedua yakni pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat semangat kewirausahaan,” ucap Menpora Amali.
Menurut Menpora Amali, program kewirausahaan di kalangan pemuda dijadikan prioritas karena tolak ukur kemajuan suatu bangsa dari sisi kesejahteraan masyarakatnya adalah seberapa besar persentase masyarakat yang bergerak di bidang usaha.
“Semakin besar presentasenya, maka masyarakat di negara itu menuju pada kemajuan,” jelasnya.
Terlebih bangsa ini akan menghadapi bonus demografi atau jumlah pemuda atau usia produktif lebih besar dari yang tidak produktif.
“Bonus demografi ini kalau kita tidak kelola dengan baik, maka dia akan menjadi petaka buat kita. Tetapi kalau kita kelola dengan baik, insya Allah akan menjadi manfaat buat bangsa ini,” ucap Menpora Amali.
Menpora Amali menjelaskan, yang akan berhadapan langsung dengan bonus demografi tersebut adalah para pemuda saat ini yang masih berada di kampus.
kata Menpora, para mahasiswa harus bersaing lulusan perguruan tinggi yang jumlahnya sangat banyak dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia Belum lagi lulusan luar negeri dan mereka akan kembali ke tanah air.
“Nah kalau hanya mengandalkan lapangan pekerjaan yang disediakan orang lain, maka itu tidak cukup. Angkatan kerja yang lahir setiap tahun dan lapangan kerja yang tersedia setiap tahun itu tidak sebanding, lebih banyak angkatan kerjanya daripada lapangan kerja,” ucap Menpora Amali.
Menurut Menpora Amali, para mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan di luar akademik.
“Para mahasiswa setelah lulus harus menjadi job creater, penyedia lapangan kerja. Bukan menjadi job seaker. Anda lulus, melamar kesana kemari bawa ijazah, bawa rekomendasi dan belum tentu langsung diterima. Mencoba di berbagai tempat tentu diterima karena persaingan banyak, bukan hanya mahasiswa lulusan Universitas Bung Karno tetapi yang lain-lain,” paparnya mengingatkan.
Menpora meminta para mahasiswa atau peserta kegiatan ini untuk serius mendengarkan paparan, pemikiran, dan pengalaman para narasumber dalam menjalankan usaha sembari mulai memikirkan usaha apa yang akan dijalankan nantinya.
“Sehingga yang benar-benar berminat yang akan dipandu. Setelah itu kemudian ada pendampingan dan pasti akhirnya ada fasilitasi bantuan sedikit dari Kemenpora untuk mau usaha apa tetapi harus real serius dan fokus. Banyak hal yang bisa dilakukan, orang-orang yang sudah menjadi pengusaha besar, menjadi konglomerat merka itu berusaha dari bawah,” ungkapnya.
Hadir dalam acara ini, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Asrorun Ni’am Sholeh, Rektor UBK, Dr. Didik Suhariyanto, SH., MH dan para narasumber antara lain, Putra Nababan, Anggota Komisi X DPR, Ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun Chrisbiantoro, Akademisi UBK, Benny Luntungan dan lainnya.