Biuus.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf ), Sandiaga Salahuddin Uno, berharap uji coba pembukaan bioskop disejumlah wilayah yang telah menerapkan PPKM Level 2 dan 3 dapat membangkitkan kembali roda perekonomian pelaku industri film tanah air.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga saat meninjau salah satu bioskop yaitu XXI PGC, Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (3/9/2021).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan bahwa pelaku industri ekonomi kreatif khususnya perfilman mengalami dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19.
“Mudah-mudahan uji coba pembukaan bioskop ini bisa membangkitkan kembali ekosistem bioskop dan film-film nasional,” ucap Menparekraf Sandi.
Baca juga : Cabor Bulutangkis PON XX Papua, Mulai Bertanding Hari Ini
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, meyakini jika menerapkan protokol kesehatan tentunya bioskop ini semakin banyak yang dibuka.
“Hari ini kita melihat sendiri bagaimana bioskop sudah mulai diujicobakan dengan protokol kesehatan serta aplikasi PeduliLindungi, untuk saat ini sudah ada 1,164 layar yang mulai dibuka dan uji coba ini akan kita lakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, uji coba ini diiringi dengan tahapan evaluasi yang dilakukan secara berkala. Apabila terdapat kebijakan yang bisa dilonggarkan, maka akan dipertimbangkan.
“Seperti refreshment ini juga kita akan evaluasi, seandainya memang sudah ada persetujuan dari Satgas COVID-19 dan teman-teman dari sisi kesehatan akan kita pertimbangkan untuk dievaluasi,” ucap Menparekraf Sandi.
Menurut Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, penerapan protokol kesehatan di bioskop sesuai dengan Inmendagri Nomor 43 Tahun 2021 telah dilakukan dengan baik.
“Harapannya adalah ini bisa menggerakkan sektor perfilman, dan membuka lapangan kerja kembali seluas-luasnya,” Pungkasnya.
Kemenparekraf sendiri juga turut berupaya mendukung perkembangan industri perfilman khususnya di masa pandemi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang dianggarkan sekitar Rp266 miliar.
Program PEN Film ini terbagi ke dalam tiga skema, yaitu skema promosi, skema pembelian lisensi, dan skema produksi.
Skema promosi bertujuan untuk membantu mempromosikan film-film Indonesia terpilih yang akan tayang (film siap tayang). Skema promosi pada tahun ini diperuntukan untuk 40 film panjang/film layar lebar.
Kemudian, skema pembelian lisensi, untuk memberikan apresiasi bagi pemilik film Indonesia dan meningkatkan ketersediaan film berkualitas. Dan, skema produksi diperuntukan bagi komunitas film pendek atau dokumenter daerah.
Untuk skema promosi sendiri, sudah dibuka pendaftarannya mulai dari 1 – 10 Oktober 2021. Untuk informasi lebih lanjut bisa mengakses penfilm.kemenparekraf.go.id. Sedangkan, skema pembelian lisensi dan skema produksi masih dalam tahap pembahasan.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria; Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam; Direktur Industri Film, Musik, dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Mohammad Amin; dan Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol.