Menang 2-1 Atas PSM Makassar, Madura United Tetap “Tumbang” di Kandang

PSM Makassar datang ke Madura dengan kepercayaan diri tinggi setelah berbekal keunggulan gol agregat, setelah pada leg pertama berhasil membungkam Madura United di hadapan ribuan Juku Eja (sebutan pendukung PSM Makassar) dengan skor 1-0. 

Bermain di depan pendukung sendiri, Andik Vermansyah dkk justru punya beban untuk membalikan keadaan. Tertinggal gol agregat membuat Madura harus bermain menyerang sejak peluit pertandingan dibunyikan. Tiga menit berselang, tim tamu yang justru memberikan sinyal berbahaya ke lini pertahanan tuan rumah. Melalui Muhammad Rachmat, sayang sepakannya masih sedikit melenceng di sisi gawang M. Ridho. 

Madura United terlihat bermain lepas dan menerapkan strategi penguasaan bola. Dengan kekuatan duo bomber yang diturunkan sekaligus oleh Dejan Antonic, tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu memang mendominasi sepanjang babak pertama berjalan. Gawang tim tamu berkali-kali mendapat gempuran, di antaranya lewat kaki Aleksandar Rakic yang memanfatkan tendangan bebas di depan gawang PSM. Tendangan melengkung pemain asal Serbia itu masih bisa diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang Hilman Syah. 

Serangan bertubi-tubi yang dibangun oleh Madura United berbuah hasil pada menit ke 32. Berawal dari pergerakan bomber andalan Alberto Goncalves yang memaksa bek tuan rumah Benny Wahyudi melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Rakic yang menjadi algojo tuntas menyelesaikan tugas dan merubah papan skor menjadi 1-0. 

Tim tamu bukan tanpa perlawanan hingga peluit berakhirnya babak pertama dibunyikan. Lewan pemain sayap mereka Zulham Zamrun, PSM kerap menusuk pertahanan tuan rumah dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. 

Memasuki paruh kedua, Madura United tetap pada pola permainan menyerang seperti yang sukses dilakukan di babak pertama. Alih-alih membalas ketertinggalan, gawang PSM Makassar justru kembali kebobolan lewat tendangan keras striker kawakan Greg Nwokolo di menit ke 58. Tuan rumah terlihat kembali menemukan kepercayaan diri untuk bisa mengakhiri laga dengan kemenangan dan tampil di final. Pasalnya, Madura hanya perlu bertahan di sisa pertandingan dan membiarkan skor berakhir dengan keunggulan 2-0. 

Meski begitu, setelah memungut bola yang kedua kalinya dari gawang, tim asuhan Darije Kalezic justru bermain lepas tanpa beban. Berbeda dengan sebelumnya yang justru terlihat kebingungan mencari celah untuk bisa tembus ke pertahanan tuan rumah. 

Perubahan pola permainan tim tamu membuahkan hasil baik di menit ke 83. Berawal dari kemelut di muka gawang Madura United, Aaron Evans yang berdiri bebas kemudian melepaskan tendangan dan tidak mampu ditahan oleh penjaga gawang. Sontak pendukung tuan rumah yang tadinya bergemuruh riang, seketika hening dan berharap-harap cemas. 

Di sisa pertandingan, Madura United yang perlu satu gol tambahan untuk bisa unggul selisih gol agregat habis-habisan menggempur pertahanan PSM. Berbeda dengan tim tamu yang menerapkan strategi full bertahan. Karena jika hasil ini bertahan hingga peluit akhir dibunyikan, PSM akan tetap dinyatakan menang dengan selisih keunggulan gol away. 

Baca Juga : Kelas Inspirasi

Hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, skor tetap bertahan 2-1 untuk keunggulan Madura United. Meski begitu, mereka tetap harus merelakan tiket untuk bisa tampil di final kepada tim tamu PSM Makassar. Pasalnya meski agregat gol kedua tim imbang 2-2, PSM Makassar dinyatakan menang karena unggul selisih gol tandang yang berhasil mereka cetak di kandang Madura United. Dengan hasil itu, maka PSM Makassar berhak untuk menantang Persija Jakarta di Partai Final Piala Indonesia 2019 yang akan berlangsung pada 21 dan 28 Juli mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *