Biuus.com, Jakarta – Kemenpora Youth Creative Challenge 2021 memasuki fase penjurian, setelah berakhir pada 20 Mei, lalu.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah dalam sambutannya mengapresiasi seluruh karya para peserta. “Proses penjurian ini dilakukan secara transparan, para peserta dapat mengikuti proses tahapan seleksi hasil karya mereka melalui virtual,” katanya.
Menurutnya, hasil karya dari tiga kategori yakni video pendek, animasi, dan meme atau gambar/komik pendek sangat bagus. “Kami sangat mengapresiasi karya dari para peserta. Kreativitas yang ditunjukkan sangat baik sekali. Karya-karya ini tentu memiliki pesan bermakna dimasa pandemi,” jelasnya Deputi Faisal.
Dijelaskannya, karya para peserta ini diseleksi lima orang juri yang berkompeten dibidangnya. Salah satunya, Staf Khusus Menpora Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial, Alia Noorayu Laksono.
Faisal berharap, para juri dapat menyeleksi karya-karya peserta dengan baik. “Saya harap para juri objektif dan transpran dalam melakukan seleksi karya dari para peserta. Apalagi ini disaksikan oleh para peserta secara virtual. Karya ini tentunya menjadi masukan bagi kita,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, Dia menambahkan, para pemuda dapat ikut berperan dalam mengatasi permasalahan bangsa yang ada. “Kita ingin pemuda terus berperan dalam mengkampanyekan kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi sekarang ini,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda Kemenpora sekaligus ketua panitia pelaksana kegiatan, Yayan Rubaeni mengapresiasi antusias dari para peserta.
Dirinya menilai karya yang dihasilkan sangat baik. “Terima kasih atas partisipasi dari para peserta. Pendaftaran sudah ditutup. Setiap kategori yang lolos ada 15 karya. Ini sekarang dalam proses seleksi hingga akhirnya nanti akan terpilih juara satu, dua, dan tiga serta enam karya favorit dari masing-masing kategori. Total hadiah mencapai Rp. 85 juta dan pemenang akan diumumkan pada 25 Mei nanti,” jelas Yayan.
Diketahui, kegiatan berlangsung mengingat Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19. Kegiatan ini, merupakan satu langkah strategis pemerintah dalam memutus mata rantai virus ini yaitu dengan mendorong masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas serta melakukan vaksinasi bagi masyarakat.