Biuus.com, Surabaya – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali resmi membuka sosialisasi perdana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/5) malam.
Turut hadir di acara sejumlah pejabat Kemenpora antara lain, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Chandra Bhakti, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Mahfudin Nigara dan sejumlah pejabat lainnya. Hadir pula, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, pengurus KONI dan Kepala Daerah se-Jawa Timur serta Rektor Unesa Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.
“Dengan senantiasa mengharap ridho dan rahmat Allah SWT. Bismillahirrohmanirrahim Sosialisasi Inpres nomor 3 tahun 2019 bertempat di Surabaya Jawa Timur ini dengan resmi saya buka,” kata Menpora Amali.
Menurutnya, bahwa Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional ini diterbitkan Presiden Joko Widodo tahun 2019 lalu. “Inpres ini menunjukan keseriusan Presiden Jokowi dalam memperhatikan olahraga sepakbola di tanah air,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Menpora Amali, pada saat dirinya dilantik jadi Menpora, presiden secara khusus meminta agar sepakbola benar-benar diperhatikan. “Satu-satunya cabang olahraga (Cabor) yang ada Inpres-nya itu hanya sepakbola, yang artinya apa tadi disampaikan oleh Presiden waktu itu, itulah perhatian bapak presiden Jokowi kepada pembinaan sepakbola kita. Kenapa? karena kalau dilihat dari seluruh dunia kita ini ada di rangking nomor 3 rakyatnya yang suka sepabola,” ujar pria yang dikenal dengan panggilan masa kecilnya Udin ini.
Lebih lanjut Menpora menjelaskan, berdasarkan hasil survei dari lembaga inetrnasional yang terpercaya dan kredibel ada sebanyak 77 persen rakyat Indonesia yang menyukai sepakbola. Itulah yang menjadi alasan Menpora Amali memberanikan diri memulai kompetisi sepakbola meski di tengah pandemi. Dan itu diawali dengan kesuksesan turnamen Piala Menpora 2021. “Itulah sebabnya kenapa saya memberanikan diri pada saat kompetisi terhenti, turnamen tidak ada, saya dan teman-teman PSSI berusaha sekuat tenaga supaya ada kegiatan sepakbola,” tukasnya.
Pria yang pernah tiga kali menjabat sebagai anggota DPR RI ini, juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun grand design olahraga nasional sebagai tindaklanjut arahan Presiden Jokowi yang meminta agar pola pembinaan atlet dan ekosistem olahraga nasional direview total. Dan targetnya, Indonesia bisa masuk 5 besar pada olimpiade 2044 nanti.
“Tentu ada target- target dalam desain besar itu. Kalau sekarang kita di olimpiade posisinya di bawah. Target kita 2044 nanti kita 5 besar dunia, karena saya diskusi dengan para professor dari berbagai perguruan tinggi. Jadi bukan karangan-karangannya Menpora,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto yang menyebutkan bahwa problem sepakbola selama ini adalah tidak ada dukungan dari pemerintah daerah dalam pembinaan atlet, termasuk dukungan anggaran dalam APBD mereka. Dan kehadiran Negara dalam pembinaan atlet sudah Negara-negara tetangga Indonesia yang saat ini sepakbolannya mulai maju seperti Thailand, Laos dan Jepang.
“Singkat kata dari itu adalah sepakbola ini tidak bisa sendiri. Semua harus dilakukan dengan kebersamaan, negara harus hadir. Pemerintah provinsi dan pemerintah kota, pemerintah kabupaten dan sebagainya,” tukasnya.