Biuus.com, Jakarta – Daya tarik Kelas Bahasa Indonesia di Australia tak hanya terletak pada keindahan Bahasa Indonesia, namun juga pada para pengajarnya yang mampu menggugah motivasi belajar para peserta, piawai menyampaikan substansi materi, juga harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang menarik bagi siswa asing.
Diyakini Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Muhammad Najib, Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) harus berkeahlian mengajar bahasa, sekaligus dapat mengenalkan Budaya Indonesia.
“Karena budaya dapat menjadi pintu gerbang kertertarikan siswa untuk belajar bahasa,” ungkap Atdikbud Najib dalam Acara Penutupan “Program Guru Bantu” periode ke-2 yang digelar daring dari Victoria, Australia, Jumat, (29/10/2021).
Baca juga : Tarian Indonesia Menjadi Acara Pembuka di Paris Cafe Festival 2021
Pengiriman Guru Bantu, diungkapkan Atdikbud Najib, merupakan program kerja sama antara Victoria Indonesian Language Teacher Association (VILTA) dengan beberapa universitas tanah air.
“Program ini bertujuan menyediakan Penutur Asli Bahasa Indonesia yang terampil,” terang Najib. Pada periode Agustus-Oktober ini, dilanjutkan Najib, VILTA bekerja sama dengan Universitas Negeri Padang (UNP).
“Sebanyak 20 orang guru bantu yang terdiri dari mahasiswa tingkat akhir yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata, didistribusikan ke 15 sekolah di Victoria,” tutur Najib.