Biuus.com, Tokyo – Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) Prof. Djoko Pekik Irianto mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan Menpora Zainudin Amali untuk mengatasi Sanksi Wada terhadap LADI.
Menurut Ketua Apkori Prof. Djoko, untuk mengatasi sanksi WADA itu, Menpora Amali telah membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi dan menunjuk Sapta Oktohari sebagai Ketua Tim.
“kami apresiasi kepada Pak Menpora yang telah cepat membentuk tim akselerasi dan investigasi,” katanya kata Prof. Djoko Pekik, Selasa (19/10/2021).
Selain itu, Prof. Djoko Pekik Irianto juga menyarankan agar LADI membangun komunikasi yang intensif dengan WADA.
Ia menilai, jatuhnya sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) lebih disebabkan karena tidak adanya komunikasi yang intensif antara keduanya.
Ia mencontohkan, Ketua LADI sebelumnya Hapmi Sari Ambarukmi, memiliki komunikasi dengan WADA yang luar biasa bagus, sehingga kalaupun ada hal-hal semacam ini akan terjadi sanksi dan sebagainya, biasanya sebelum berkirim surat, pihak WADA akan memberikan kabar terlebih dahulu atau setidaknya personal by phone.
“kami apresiasi kepada Pak Menpora yang telah cepat membentuk tim akselerasi dan investigasi tapi saran kami tetap saja LADI yang menjadi leading sector untuk bertemu dengan WADA menyelesaikan masalah sanksi ini,” ujarnya.
Baca juga : Atdikbud Tokyo Dorong Perusahaan dan Kampus Jepang Buka Kesempatan Magang bagi Mahasiswa Indonesia
“Semoga dengan komunikasi intensif LADI dan WADA poin-poin dan skema penyelesaian masalah utamanya untuk mempercepat pencabutan sanksi bisa segera terwujud,” tambahnya.
LADI kata dia, perlu berkomunikasi intensif dengan WADA jika perlu datang langsung ke kantor WADA di Canada untuk menanyakan langsung masalah apa yang terjadi meskipun kita sudah tahu, kemudian apa solusi yang harus dilakukan.
Dengan LADI yang proaktif dengan WADA tentu akan menjadi catatan tersendiri bagi WADA untuk bagaimana membantu menyelesaikan sanksi itu bagi Indonesia.
“Niat pak Menteri bagus membentuk Satgas hanya saja kita khawatir tim itu nanti dianggap bentuk intervensi kepada WADA,” imbuhnya.
“Poinnya biarkan saja LADI saja yang berkomunikasi langsung dengan WADA difasilitasi oleh Kemenpora. Sedangkan, NOC Indonesia itu tidak ada afiliasinya ke WADA. NOC Indonesia afiliasinya ke IOC. Jadi, Ketua NOC Indonesia berkomunikasi dengan Ketua IOC Thomas Bach menyampaikan masalah ini dan upaya apa yang diambil Indonesia, sehingga ada dua jalan, LADI ke WADA di Canada dan NOC Indonesia ke IOC,” lanjutnya.